Wamen Parekraf Yakin Unipdu Mampu Menjadi Pusat Pendidikan Pariwisata Syariah Indonesia

>> Selasa, 03 Desember 2013

Surabaya - Sebagai negara mayoritas muslim, Indonesia sangat potensial dalam mengembangkan sektor pariwisata syariah. Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf), Sapta Nirwandar mengatakan, disaat ekonomi Eropa lesu. Asia muncul menjadi kekuatan ekonomi dunia. Dari Asia inilah, kata Sapta, sumber ekonomi bermunculan. "Salah satunya adalah potensi wisatawan muslim dimana populasinya lebih besar di Asia," Hal ini disampaikannya dalam Soft Launching Pengembangan Wisata Syariah Indonesia pada Kamis (20/12) lalu di Empire Palace Convention Surabaya.

Pariwisata syariah, ujar Sapta, semakin menjanjikan untuk dikembangkan. Dibandingkan Thailand, Indonesia tertinggal dalam mengembangkan sistem pariwisata  syariah. Di Malaysia, terang Sapta,  wisata syariah sudah menjadi satu perpaduan dalam setiap ajang wisata mereka. "Bahkan Malaysia  mengklaim sebagai pusat wisata syariah,"terangnya. Saat ini wisatawan muslim di  dunia, ujar Sapta, berkontribusi sekitar USD 126 miliar.  Padahal omset potensi pariwisata syariah di seluruh dunia diperkirakan mencapai USD 2 triliun. Artinya, lanjut Sapta, masih sangat besar pasar yang masih bisa dikembangkan untuk pariwisata syariah. Indonesia harus mengambil pasar yang besar itu.
 
Rektor Unipdu Jombang Prof. Dr. H. Ahmad Zahro, MA & Wamen Kemenparekraf Dr. H. Sapta Nirwandar

Dalam kesempatan ini, Kemenparekraf melakukan penandatangangan nota kesepahaman (MoU) dengan beberapa pihak, salah satunya adalah dengan Universitas Pesantren Tinggi Darul 'Ulum (Unipdu) Jombang. Unipdu dipercaya oleh Kemenparekraf sebagai pusat pengembangan SDM Wisata Syariah, ke depan Unipdu sebagai perguruan tinggi berbasis pesantren dan menjadi Universitas terbesar di kota Jombang akan dijadikan sebagai pusat pendidikan pariwisata syariah. Rektor Unipdu, Prof. Dr. H. Ahmad Zahro, MA. dalam penyampaian materi pada sesi seminar mengatakan pihaknya beserta seluruh jajaran civitas akademika Unipdu siap mengemban amanah tersebut. Bahkan kemenparekraf dinilai tepat memilih Unipdu sebagai pusat pendidikan pariwisata syariah, sebab selain berada di pesantren dan di kota santri, Unipdu secara eksplisit bertekad menghapus stigma pesantren yang selama ini dinilai sebagai sarang teroris.

 Selain dengan Unipdu, Kemenparekraf juga mengadakan MoU dengan Dewan Syariah Nasional (DSN) Majlis Ulama' Indonesia (MUI) dalam bidang regulasi Wisata Syariah, serta dengan Sofyan Hospitality (Sofyan Hotels) dalam bidang pengembangan produk dan destinasi wisata syariah. (DA)


0 komentar:

Posting Komentar

About This Blog

Blog ini berisi pengetahuan tentang pariwisata dan industrinya seperti hotel dan usaha perjalanan pariwisata. Sebagian di sadur pada website berita online terkemuka

  © Blogger template Simple n' Sweet by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP